PROFIL SEKTOR PERIKANAN TANGKAP KOTA SIBOLGA
DOI:
https://doi.org/10.300491/tapian%20nauli.v2i2.54Keywords:
perikanan tangkap, kota sibolgaAbstract
Sibolga merupakan salah satu wilayah pesisir yang terletak di wilayah pantai barat Sumatera dan menjadi salah satu sentral produksi ikan. Hal ini dapat kita lihat dengan didirikannya Pelabuhan Perikanan Nusantara oleh Departemen Kelautan dan Perikanan. Aktifitas perikanan khususnya perikanan tangkap di Kota Sibolga sangat tinggi sehingga Sibolga berpotensi mengembangkan sub sektor perikanan sebagai penggerak perekonomian daerah. Sub sektor perikanan tangkap di Kota Sibolga merupakan sektor berbasis perekonomian daerah berdasarkan indikator PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi profil perikanan tangkap di Kota Sibolga, mendapatkan nilai determinasi hasil tangkapan perikanan tangkap di Kota Sibolga, dan menyusun rencana strategis pengembangan perikanan tangkap guna meningkatkan ekonomi masyarakat Sibolga. Penelitian dilakukan di Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara pada bulan September 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dilakukan dengan teknik pengumpulan data primer maupun data sekunder (Rizal 2013). Data primer adalah data yang menyangkut pengelolaan perikanan tangkap di Kota Sibolga yang diperoleh melalui permintaan keterangan-keterangan melalui pihak yang terdiri atas instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, pengusaha perikanan lokal dan nelayan dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari beberapa institusi terkait seperti PPN Kota Sibolga, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Sibolga, dan Badan Pusat Statistik. Peningkatan jumlah armada penangkapan ikan berbanding lurus dengan jumlah hasil tangkapan ikan. Tahun 2019 terdapat peningkatan jumlah armada penangkapan ikan yaitu 16.795 unit, yang menghasilkan tangkapan tertinggi sebesar 30.517 ton ikan. Jumlah armada penangkapan ikan berpengaruh terhadap hasil produksi perikanan tangkap sebesar 91,74%. Perikanan tangkap masih sangat berpotensi untuk dikembangkan dinilai dari nilai IFAS sebesar 3,01 dan EFAS sebesar 2,58.
References
Badan Pusat Statistik. 2018. Kota Sibolga dalam Angka 2018. BPS. Kota Sibolga.
David, FR. 2003. Strategic Managemen, Concepts and Cases, 10th edition. New Jersey: Person Education Inc. P:110-151.
Efendi R. 2014. Hubungan Panjang Berat Ikan Kerapu Sunu Hasil Tangkapan Bubu di Pantai Barat Sumatera. [Skripsi]. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga.
Fauzi A, Anna S. 2005. Pemodelan Sumber Daya Perikanan Dan Kelautan. PT. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.
Ghandi M. 2010. Analisis Pengembangan Perikanan gillnet di Kabupaten Pontianak Provinsi Kalimantan Barat [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. 113 hal.
Haslan, et al. 2016. Analisis Peranan Sub Sektor Perikanan Tangkap terhadap Pembangunan Daerah dan Penentuan Komoditas Hasil Tangkapan Unggulan di Kota Sibolga. Jurnal Maspari: 60-72.
Hasnibar, S., H, Hamid., L, Bathara. 2014. Strategi Pemasaran Produk Olahan I Kan Patin (Pangasius Sutchi) Di Desa Koto Mesjid Kecamatan Xiii Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Universitas Riau. Riau.
Kinnear dan Tylor. 1991. Marketing Research, an Applied Aproach, 4” Edition.USA: Mc Graw Hill.
Mawuntu V, C. 2015. Profil Perikanan Tangkap dan Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap di Karimunjawa.[Skripsi]. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro.
Nikijiwu V.P.H. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. PT. Pustaka Cidesindo. Jakarta.
Nurani, T.W. 2008. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats). Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institusi Pertanian Bogor.
Nurhakim. 2006. Draft Bahan Kuliah Teknik Eksplorasi. Universitas Lambung Mangkurat. Banjar Baru.
Nurhayati A. 2013. Analisis Potensi Lestari Perikanan Tnagkap di Kawasan Pangandaran. Jurnal Akuatik. Vol 4 (2). 195-209.
Rangkuti, F. 2009. Analisis SWOT: Cara Perhitngan Bobot, Rating dn OCAI. Gramedia Pustaka. Jakarta
Republik Indonesia. 2004. Undang-undang No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan No 6. Presiden Republik Indonesia. Jakarta.
Rizal, A. 2013. Kinerja Sektor Perikanan Provinsi Banten. Jurnal Akuatika. IV. 21-34.
Saptanto S, et al. 2011. Analisis Ekonomi Usaha Rumah Tangga Nelayan Pelagis Kecil Di Kelurahan Aek Habil, Sibolga, Sumatera Utara. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Vol 6 No 2. 221-234.
Simanjuntak, R. 2015. Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Supervisi Pengajar dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana terhadap Profesionalisme Guru di Sekolah Menengah Kejuruan. Media Mahardika Vol. 13 No.3
Widodo dan Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. 252 hal.