TAPIAN NAULI : Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI <p style="text-align: justify;">Tapian Nauli merupakan Jurnal ilmiah penelitian Terapan perikanan dan Kelautan dengan jadwal penerbitan dua kali dalam satu tahun. Jurnal ini menyebarkan informasi ilmiah kepada peneliti, akademisi, praktisi dan pemerhati mengenai pemanfaatan sumberdaya perikanan dan budidaya perairan di Indonesia yang meliputi berbagai aspek seperti teknologi eksploitasi dan eksplorasi, perkapalan dan navigasi, pelabuhan perikanan, keselamatan kerja, tingkah laku ikan, peraturan dan perundangan serta kebijakan, pengelolaan sumberdaya perikanan secara umum, dan pembudidayaan ikan darat maupun air . Naskah yang dimuat dalam jurnal ini berasal dari penelitian atau ulasan akademisi dari berbagai universitas, lembaga pemerintah dan pemerhati permasalahan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap dan transportasi maritim di Indonesia. TAPIAN NAULI, fokus dalam lingkup budidaya perairan dan pemanfaatan sumber daya perairan meliputi perikanan air tawar, air payau dan air laut yang meliputi: Nutrisi dan pakan ikan Manajemen kesehatan ikan Identifikasi parasit dan penyakit ikan Teknologi reproduksi ikan Manajemen pembenihan ikan Manajemen lingkungan budidaya perairan Bioteknologi perikanan Jurnal ini telah melakukan Publikasi dari tahun 2019 dengan penerbitan Jurnal sebanyak dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan bulan Oktober.</p> <p style="text-align: justify;">p-ISSN: 2715-5323</p> <p style="text-align: justify;">e-ISSN: 2715-3096</p> <p style="text-align: justify;"> </p> Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga en-US TAPIAN NAULI : Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan 2715-5323 Pengaruh Pemberian Ekstrak Kecibeling Terhadap Tingkat Kelulushidupan Larva Ikan Nila (Oreochromis niloticus) https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI/article/view/184 <p>Penggunaan dosis ekstrak kecibeling perlu ditelusuri dalam menunjang kelulushidupan larva ikan nila. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan penggunaan dosis yang tepat untuk kelulushidupan larva ikan nila. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan Metode Rancang Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan 3 pengulangan yaitu perlakuan 1(50ml), perlakuan 2 (100ml), perlakuan 3 (150ml). Ekstrak kecibeling akan diuji cobakan pada larva ikan nila berumur 7 hari dengan ukuran 0,5-0,7 cm dengan padat tebar 10 ekor per wadah toples. Uji coba penggunaan ekstrak kecibeling untuk melihat tingkat kelulushidpan larva ikan nila selama 30 hari dengan jumlah pakan yang diberikan 3 kali sehari secara <em>ad libitum. </em>Hasil analisis sidik ragam terhadap tingkat kelulushidupan larva ikan nila berpengaruh nyata (p&lt;0,05) untuk semua perlakuan sedangkan hasil uji lanjut menunjukkan perlakuan ketiga (150ml) terbaik dengan tingkat kelulushidupan 90%. Analisis sidik ragam terhadap kelulushidupan larva ikan nila menunjukkan semua perlakuan berpengaruh nyata (p&lt;0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan dosis ekstrak kecibeling terbaik ada pada perlakuan ketiga sebanyak 150ml.</p> Susi Santikawati Nalom Santun Sihombing Ester Lase Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan " TAPIAN NAULI " https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-10-30 2023-10-30 5 2 1 9 Hubungan Parameter Klorofil-a dengan Hasil Tangkapan Ikan Tongkol Krai (Auxis thazard) di Perairan Laut Sibolga dan Tapanuli Tengah https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI/article/view/196 <p>Tongkol Krai (<em>Auxis thazard</em>) merupakan spesies ikan pelagis yang yang paling banyak ditangkap oleh nelayan di perairan Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah dan menjadi salah satu jenis ikan yang memiliki nilai jual cukup tinggi di Indonesia. Jumlah hasil tangkapan ikan ditentukan oleh keadaan lingkungan. Banyaknya produktivitas sekunder dari suatu komunitas tergantung pada banyaknya produktivitas primer pada komunitas yang bersangkutan, artinya produktivitas sekunder tinggi jika produktivitas primer tinggi. Produktifitas primer yang dimaksud adalah fitoplankton karena fitoplankton merupakan komponen dasar dari sebuah siklus rantai makanan. Biomassa fitoplankton bisa dihitung dengan memperkirakan konsentrasi klorofil-<em>a</em>. Penggunaan data satelit merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan nilai konsentrasi klorofil-<em>a. </em>Nilai konsentrasi klorofil-<em>a </em>ini kemudian di jadikan sebagai parameter untuk melihat pengaruhnya terhadap dinamika produktivitas perikanan yang ada di perairan Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Konsentrasi klorofil-<em>a </em>tertinggi terjadi pada bulan November dengan nilai 1.02 mg/m<sup>3</sup> sedangkan yang terendah terjadi pada bulan oktober dengan nilai 0.42 mg/m<sup>3</sup>. Hasil tangkapan ikan tongkol krai selama tahun 2022 adalah sebesar 1.420.196 kg, dimana hasil tangkapan terbanyak terjadi pada bulan maret dengan jumlah tangkapan sebesar 314.237 kg dan paling sedikit pada bulan mei sebesar 25.903 kg. Hasil uji regresi menunjukkan konsentrasi klorofil-<em>a </em>memiliki “Hubungan Cukup Kuat” dengan pengaruh sebesar 34.9%, sedangkan sebesar 65,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.</p> Fandi Handika Arta Afni Afriani Mandapot Pasaribu Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan " TAPIAN NAULI " https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-20 2024-01-20 5 2 10 13 10.300491/tapiannauli.v5i2.196 Potensi Alat Tangkap Bubu Lipat dalam Pengembangan Usaha Berkelanjutan Nelayan di Pulau Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI/article/view/186 <p>Tapanuli Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian nelayan salah satunya nelayan bubu lipat yang hasil tangkapan utamanya rajungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha dan strategi pengembangan alat tangkap bubu lipat di Pulau Sarudik. Kelayakan usaha alat tangkap bubu lipat dinilai berdasarkan pada analisis pendapatan (keuntungan) usaha selama periode tertentu, analisis imbangan penerimaan terhadap biaya (revenue cost ratio), analisis tingkat keuntungan yang diperoleh dalam setiap rupiah investasi yang ditanamkan return of investment (ROI) dan analisis waktu balik modal digunakan untuk mengetahui (Payback Periode), makin cepat periode waktu yang deperlukan untuk mengembalikan biaya atau modal berarti usaha semakin baik (Kotimah et al. 2018), dan strategi pengembangan alat tangkap bubu lipat dinilai dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa usaha bubu lipat ini layak untuk dikembangkan, Keuntungan yang didapat selama pengoperasian 22 trip sebesar Rp.15.418.334.-, nilai Revenue Cost Ratio adalah 3 (usaha layak untuk dilanjutkan/dikembangkan), nilai ROI yaitu Rp.0.5.- dan jangka balek modalnya (Payback Period) selama 2 bulan, dan berdasarkan analisis SWOT perikanan bubu lipat di Pulau Sarudik memiliki peluang yang cukup besar untuk dikembangkan, perhitungan nilai IFAS dan EFAS diperoleh nilai Y = 0,32 dan X = 0,31, berada pada kuadran I, artinya strategi yang cocok digunakan yaitu strategi agresif. (ekspansi usaha yang genjar dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang tersedia).</p> Afni Afriani Lubis Ladestam Sitinjak Tridis Buulolo Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan " TAPIAN NAULI " https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-22 2024-01-22 5 2 14 18 Pola Pertumbuhan Dan Populasi Kepiting Bakau (Scylla serrata) Di Perairan Hutan Mangrove Desa Aek Horsik Kabupaten Tapanuli Tengah https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI/article/view/199 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan dan populasi kepiting bakau <em>(Scylla serrata) </em>Diperairan Hutan Mangrove Desa Aek Horsik Kabupaten Tapanuli Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni-juli 2023. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan penyajian data secara deskriptif, pengambilan sampel dilakukan dilapangan dengan pembagian stasiun menjadi 3 stasiun yang terdiri dari stasiun I pada kawasan substrat berlumpur, satasiun II pada kawasan substrat berlumpur berpasir, stasiun III pada kawasan substrat berpasir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pertumbuhan kepiting bakau <em>(Scylla serrata) </em>jantan maupun betina diperairan hutan mangrove Desa Aek Horsik mempunyai hubungan b&lt;3 (allometrik negatif) yaitu pertambahan lebar kerapas lebih dominan dari bobot tubuhnya dan faktor kondisi populasi dari kepiting bakau yang tertangkap tergolong buruk dengan nilai rata-rata betina 0,41 dan jantan dengan nilai 0,63.</p> Henry Sinaga Lenni Wahyuni Batubara Trilin Novitasari Nazara Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan " TAPIAN NAULI " https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-22 2024-01-22 5 2 19 24 Analisis Kelimpahan Plankton di Perairan Kota Sibolga Sebagai Lokasi Pengembangan Budidaya Ikan Kerapu (Ephinephelus sp) https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI/article/view/191 <p>Plankton merupakan organisme yang hidup dipermukaan perairan dengan pergerakannya yang sangat lambat. Plankton menjadi rantai makanan bagi biota di perairan sebagai produsen utama dilaut dan juga sebagai sumber oksigen dari hasil proses fotosintesis. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui kelimpahan plankton di perairan terhadap budidaya Ikan Kerapu (Ephinephelus sp), serta mengetahui parameter lingkungan perairan yang memengaruhi kelimpahan fitoplankton. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling dan identifikasi di Laboratorium. Parameter yang diukur dalam penelitian ini ialah parameter kelimpahan plankton di perairan Kota Sibolga memiliki kelimpahan yang rendah yaitu 23,6 ind/Liter air, dengan keanekaragaman sedang, dominansi yang rendah serta kualitas air yang memiliki nilai yang masih optimal dalam kehhidupan plankton.. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah Perairan Kota Sibolga kurang efektif dalam melakukan budidaya Ikan Kerapu (Ephinephelus sp) dimana kelimpahan plankton yang ditemukan tergolong rendah dan tidak ditemukan adanya zooplankton diperairan</p> Susi Santikawati Titieu Keumala Sukandar Hotmian Lasriama Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan " TAPIAN NAULI " https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-22 2024-01-22 5 2 25 31 Analisis Usaha Pada Tambak Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) di PT. Berkat Kasih Karunia, Desa Aek Horsik Kabupaten Tapanuli Tengah https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI/article/view/203 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Laba/rugi, <em>Benefit Cost Ratio, </em>Break Event Point dan Payback Periode pada tambak udang vaname <em>(Litopenaeus vannamei)</em>. Pelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2023. Metode yang digunakan adalah Metode observasi dengan penyajian data secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa analisis laba/rugi usaha budidaya udang vaname pada PT. Berkat Kasih Karunia menunjukkan bahwa siklus I (pertama) mendapatkan laba sebesar Rp. 59.702.382; sedangkan pada siklus II (kedua) sebesar Rp 578.593., namun pada siklus III (tiga) hasil analisis menunjukkan bahwa usaha mengalami kerugian yaitu sebesar Rp 459.189.088. Dari hasil analisis laba/rugi pertahun usaha budidaya udang vaname memperoleh laba kotor sebesar Rp 179.107.146, dengan laba bersih setelah dikurangi pajak bangunan (0,5%) yaitu sebesar Rp 167.128.019/Tahun. Dan memperoleh hasil <em>Benefit Cost Ratio </em>yang didapat yaitu 1,96 dimana usaha tambak udang PT.BKK dikatakan layak untuk di kembangkan dan mendapatkan hasil Break Event Point atau titik impas dengan BEP harga Rp 717.823.051 dan BEP unit sebanyak 9.445 kg. Dan mendapatkan hasil <em>Payback periode</em> usaha tambak udang vaname PT. Berkat Kasih karunia diperolehnilai1,5 artinya untuk pengembalian modal investasi usaha tambak udang vaname akan kembali setalah usaha tersebut berjalan selama 1 tahun 5 bulan.</p> Nalom Santun Sihombing Susi Santikawati Vionita Roida Sitinjak Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan " TAPIAN NAULI " https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-24 2024-01-24 5 2 32 35 Pengaruh Kejutan Suhu Yang Berbeda Terhadap Keberhasilan Daya Tetas Telur Dan Kelulusan Hidup Pada Ikan Lele (Clarias Gariepinus) https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI/article/view/204 <p>Ikan lele dumbo (<em>Clarias gariepinus</em> ) merupakan salah satu&nbsp; jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi diindonesia dan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan Lele adalah tingginya presentase daya tetas (<em>hatching</em> <em>rate</em>) sehingga ketersediaan benih ikan dapat terjaga. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh kejutan suhu yang berbeda terhadap daya tetas pada ikan lele dumbo dan mengetahui pengaruh kejutan suhu yang berbeda terhadap kelulusan hidup pada ikan lele dumbo, Untuk mengetahui suhu yang terbaik pada kejutan suhu terhadap daya tetas telur dan kelulusan hidup pada ikan lele dumbo. Peneliti ingin melakukan penelitian dengan metode eksperimental pada kejutan suhu terhadap daya tetas dan kelulusan hidup dan dapat mengetahui suhu yang baik pada kejuatan suhu. Dalam penelitian ini dikaji beberapa parameter yaitu daya tetas dan kelangsungan hidup. Pada melakukan penelitian untuk daya tetas (Hatching Rate) tidak terdapatnya pengaruh Fhitung 2,28 &lt; Ftabel 4,07. Sedangkan Terdapat pengaruh terhadap kelulusan hidup pada ikan lele dumbo Fhitung 10,40 &lt; Ftabel 4,07 dan kelulusan hidup tertinggi adalah perlakuan (P3) dengan kejutan suhu 4 , tidak berbeda nyata terhadap perlakuan (P2) dengan kejutan suhu 3 dengan hasil kelulusan hidup dan berbeda nyata terhadap perlakuan (P1) dan perlakuan (P0). Perlakuan kejutan suhu yang terbaik terhadap daya tetas telur pada&nbsp; perlakuan (P3) kejutan suhu 40 yaitu 99% dan yang terendah terdapat pada pelakuan P1 dengan kejutan suhu 30 &nbsp;&nbsp;yaitu 92.33%. Pada kelulusan hidup yaitu perlakuan (P3) dengan kejutan suhu 40 &nbsp;disusul dan terendah perlakuan kontrol.</p> Sakti Yonni Hamonangan Purba Susi Santikawati Siti Purnama Manullang Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan " TAPIAN NAULI " https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-31 2024-01-31 5 2 36 39 Kelimpahan dan Pola Sebaran Kerang Lokan (Geloina Erosa) Diperairan Hutan Mangrove Kelurahan Aek Horsik Kabupaten Tapanuli Tengah https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI/article/view/200 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan pola sebaran kerang lokan (Geloina erosa) yang ada dalam perairan hutan mangrove Kelurahan Aek Horsik, Kabupaten Tapanuli Tengah. Pelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2023. Metode yang digunakan adalah Metode survey dengan penyajian data secara deskriptif, pengambilan sampel kelimpahan dan pola sebaran kerang lokan langsung dilakukan dilapangan dengan pembagian stasiun menjadi 3 stasiun yang terdiri dari stasiun I pada kawasan substrat berlumpur, stasiun II pada kawasan substrat berlumpur berpasir, stasiun III pada kawasan substrat berpasir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelimpahan kerang lokan (Geloina erosa) diperairan hutan mangrove masih tergolong baik dengan kelimpahan berkisaran antara 0,10 ind/m2 sampai 0,99 ind/m2. Pola sebaran kerang lokan (Geloina erosa) memperoleh indeks sebaran kerang lokan (Geloina erosa) dari setiap stasiun adalah sama, yaitu mengelompok. Pada stasiun I pola sebaran dengan nilai 1,95 dengan jenis pola distribusi populasi mengelompok, dikarenakan nilai yang di peroleh lebih besar dari 1 (Id &gt;1). Pada stasiun II pola sebaran yang diperoleh dengan nilai 1,05 dan stasiun III sebesar 1,12.</p> Lenni Wahyuni Batubara Nalom Santun Sihombing Justice Saveriana Daeli Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan " TAPIAN NAULI " https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-25 2024-01-25 5 2 40 45 Analisis Nilai Ekonomi Usaha Ikan Teri Rebus Kering di Pintu Angin https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI/article/view/194 <p>Penelitian ini tentang Analisis Nilai Ekonomi Usaha Ikan Teri Rebus Kering yang dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keuntungan saja yang didapatkan oleh pelaku usaha pengolahan ikan teri rebus kering di pintuagin dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan ikan teri rebus kering. Hasil dari penelitian ini yaitu Total biaya tetap perbulannya pada usaha pengawetan ikan teri rebus kering yaitu sebesar Rp. 3.204.000, biaya Variabelnya selama setahun sebesar Rp. 65.976.000, biaya total selama setahun yaitu sebesar Rp.87.730.000, Keuntungan usaha pengawetan ikan teri rebus kering dalam satu tahun sebesar Rp. 21.875.000 dan kendala yang dihadapi pada usaha pengawetan ikan teri adalah cuaca (hujan). Kendala lain yang dihadapi produsen pengolahan pengawetan ikan teri rebus kering adalah ketersediaan bahan baku ikan yang tergantung musim</p> Juni Susanti Banurea Irnawati Sinaga Afni Afriani Sondang Nauli Lumbangaol Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan " TAPIAN NAULI " https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-02-15 2024-02-15 5 2 46 50 Pengaruh Curah Hujan dan Kecepatan Angin Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine Periode Tahun 2022 di Perairan Pantai Barat Sumatra https://stpsibolga.ac.id/ojs/index.php/TAPIAN_NAULI/article/view/206 <p>Perairan pantai barat Sumatra adalah salah satunya perairan yang memiliki potensi pesisir dan lautan sumber daya. Potensi sumber daya ikan pelagis di perairan barat. Sumatra sangat tinggi dan produktivitas perikanan juga sangat potensial (Limbong, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk&nbsp; mengetahui &nbsp;pengaruh parameter curah hujan dan kecepatan angin terhadap hasil tangkapan purse seine di perairan pantai barat Sumatra. Berdasarkan hasil pengolahan uji regresi linear sederhana yang diperoleh bahwa pengaruh curah hujan terhadap hasil tangkapan mempunyai koefisien determinasi (R Square) =0,07 artinya 7% hasil tangkapan dipengaruhi oleh curah hujan.Nilai korelasi (R) menunjukkan hubungan curah hujan dengan hasil tangkapan adalah R = 0,082 menyatakan hubungan yang sangat rendah, Berdasarkan hasil pengolahan uji regresi linear sederhana yang diperoleh bahwa pengaruh kecepatan angin terhadap hasil tangkapan mempunyai koefisien determinasi (R Square) = 0,461 artinya 46,1% hasil tangkapan dipengaruhi oleh kecepatan angin. Nilai korelasi (R) menunjukkan hubungan kecepatan angin dengan hasil tangkapan adalah R = 0,679 menyatakan hubungan yang kuat.</p> Ladestam Sitinjak Afni Afriani Wendi Suprapto Padang Enjelina Munthe Copyright (c) 2024 Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan " TAPIAN NAULI " https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-01-20 2024-01-20 5 2 51 53