STUDI HASIL TANGKAPAN BUBU KAWAT DENGAN FUNNEL YANG BERBEDA DI PERAIRAN TAPANULI TENGAH

Authors

  • Irnawati Sinaga Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Keywords:

bubu kawat, bukaan mulut (funnel), hasil tangkapan

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah merekayasa alat tangkap bubu dengan mengunakan jumlah funnel yang berbeda terhadap hasil tangkapan target utama; menganalisis pengaruh jumlah funnel yang berbeda terhadap hasil tangkapan bubu kawat. Metode penelitian yang digunakan adalah Experimental fishing yaitu dengan tiga unit bubu kawat sebagai perlakuan masing-masing tiga kali ulangan yaitu perlakuan bubu kawat dua bukaan mulut (funnel), perlakuan bubu kawat tiga bukaan mulut (funnel) dan perlakuan bubu kawat empat bukaan mulut (funnel). Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah H0 : hipotesa yang menggambarkan tidak ada pengaruh yang signifikan pada perbedaan jumlah bukaan mulut (funnel) bubu kawat terhadap hasil tangkapan dan H1 : hipotesa yang menggambarkan ada pengaruh yang signifikan pada perbedaan jumlah bukaan mulut (funnel) bubu kawat terhadap hasil tangkapan.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa jumlah individu ikan diuji secara statistik dengan menggunakan Analisis of Varian (ANOVA) dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Berdasarkan dari hasil penelitian yang terdiri dari tiga perlakuan dan tiga ulangan, perbedaan jumlah bukaan mulut (funnel) bubu kawat membuktikan bahwa ada pengaruh terhadap hasil tangkapan bila ditinjau dari jumlah ikan hasil tangkapan. Sesuai dengan hasil tangkapan selama penelitian Pemberian modidikasi funnel yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan pada hasil tangkapan target utama. Dimana dengan pengoperasian bubu kawathasil tangkapan target utamamencapai43,63 %, Pengoperasian bubu dua funnel hasil tangkapan target utamamencapai70,50 %, dan Pengoperasian bubu satufunnelhasil tangkapan target utama mencapai 53,84%. Perbandingan produktivitas tangkapan terhadap target utama pada bubu menunjukkan bahwa bubu jarring dengan dua funnel lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan bubu kawat. Jumlah individu ikan yang diperoleh dari 3 kali ulangan pertiap perlakuan adalah pada bubu kawat (14,17,9) ekor, bubu dengan dua funnel (11,17,12) ekor, dan bubu dengan satu funnel (18,25,16) ekor. Perbandingan produktivitas jumlah individu pada hasil sampingan menunjukkan nilai yang lebih besar pada bubu modifikasi dengan satu funnel.

References

Anung, A. dan H.R. Barus. 2000. Pengaruh Jumlah Mulut, Jenis Umpan dan Lama Perendaman Bubu terhadap Hasil Tangkapan Ikan Demersal di Selat Sunda. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perikanan 1999/2000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Eksplorasi Laut dan Perikanan. Jakarta. Hal 133-139.
Amrizal, 1990. Tingkah Laku Ikan (Fish Behavior). Kumpulan Bahan Pengajaran. Fakultas Perikanan Universitas Riau, Pekan Baru.
Ayodhyoa, 1996. Pengaruh Kedalaman Pemasangan Bubu terhadap Hasil Tangkapan Kakap Merah, LPPM. Institut Pertanian Bogor
Bulanin, U., 1996. Pengaruh Kedalaman Terhadap Keberadaan Jenis Ikan Hias Air Laut. J. Fish Garing
Dahuri, R. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir. Institut Pertanian Bogor.
Faisal, A., 1985. Pengaruh Posisi Pintu Bubu Lipat terhadap Hasil Tangkapannya.
Fakhri, A., 1986. Pengaruh Bentuk dan Jumlah Injab Bubu Karang terhadap Hasil Tangkapan Ikan.
Hanafiah, K. A., 1997. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi Raja Gravindo Perkasa. Jakarta.
Hermawan, 2007. Kajian Teknis dan Finansial Unit Penangkapan Bubu Kawat Di Pulau Sebesi, Kabupaten Lampung selatan.
Ismail, W., dan S., Nuraini, 1983. Studi Benih Ikan Bronang (Siganus sp) dan ikan kerapu (Epinephelussp) dengan Alat Tangkap Bubu. Jurnal, Balai Penelitian Perikanan Laut.
Lagler, K. F. J. E., Bardach, R, R. Miller and D. R. M. Passino, 1997. Ichtyology. John willey and Son Inc, New York.
Martasuganda, S. 2003. Bubu (Traps). Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. InstitutPertanian Bogor, Bogor. 69 hal.
Mendrofa, O. 2008. Pengaruh Pewarnaan Bubu Terhadap Hasil Tangkapan di Perairan Pantai Barat Sumatera. Skripsi Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga.
Nurhidayat. 2002. Pengaruh Kedalaman Pemasangan Bubu terhadap Hasil Tangkapan Kakap Merah (Lujanus sanguineus) di Perairan sekitar Kepulauan Karimunjawa. Skripsi (tidak dipublikaskan). Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 56 hal.
Purnama, R.H. 2006. Hasil Tangkapandari Bubu Kawat dan Bubu Lipat di Perairan Pelabuhan ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi (tidak dipublikaskan). Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 43 hal.
Said, R., Arthur, B., dan J., Zain, 1996. Oseanography Perikanan. Bahan Pengajaran. Fakultas Perikanan Universitas Riau.
Sarjono, Y. Mulyanto, Elizai., Wijayanto dan F., Nandila, 1997. Studi dan Desain Rencana Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP).
Sitanggang, 2012. Pengembangan Perikanan Demersal Melalui Modifikasi Bubu Untuk Keberlanjutan Usaha Nelayan Sibolga. Disertasi. Sekolah Pascasarjana. IPB. 208 Hal
Simanungkalit, S. 2008 Pengaruh Arah Bukaan Mulut Bubu Terhadap Hasil Tangkapan Nelayan di Perairan Pulau Pini. Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga
Sudjana, 1984. Metode Statistik. Tarsito, Bandung.
Suharsono, 1995. Metode Penelitian Terumbu Karang. Kumpulan Materi Kursus Metode Penelitian Terumbu Karang. P3O-LIPI dan Universitas Bung Hatta. Padang.
Z., Zay dan Muslim, 1997. Pengaruh Jenis Umpan terhadap Hasil Tangkapan Ikan Hias dengan Bubu. J. Fish Garing.

Downloads

Published

2019-12-30