PENGARUH DURASI PEREBUSAN TERHADAP MUTU IKAN TERI (Stolephorus sp)
Keywords:
Ikan Teri, Durasi, Perebusan, MutuAbstract
Ikan teri (Stolephorus sp) merupakan salah satu kelompok ikan pelagis yang terdapat diperairan pesisir dan memiliki persebaran yang sangat luas. Ikan teri memiliki ukuran tubuh yang kecil memanjang, dan umumnya berwarna putuh, disamping itu ikan teri mudah ditemui karena tersebar mulai dari Aceh di sebelah barat hingga Laut Arafuru di sebelah timur. Ikan teri (Stolephorus sp) mengandung protein, mineral, dan zat gizi lainnya yang sangat bermanfaat untuk kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa lama durasi yang efektif dan efisien yang dibutuhkan dalam proses perebusan teri, untuk mengetahui pengaruh durasi perebusan ikan teri terhadap mutu ikan, untuk mengetahui kendala dalam proses perebusan ikan teri. Metode penelitian yang digunakan adalah Experiment yaitu dengan 3 perlakuan durasi antara lain 1 menit, 3 Menit, dan 5 Menit. Pada penelitian ini Hipotesis yang digunakan adalah H0 : Hipotesa yang menggambarkan tidak ada pengaruh yang signifikan pada perbedaan durasi perebusan terhadap uji organoloptik ikan teri (Stolephorus sp) dan H1 : Hipotesa yang menggambarkan ada pengaruh yang signifikan pada perbedaan durasi perebusan terhadap uji organoloptik ikan teri (Stolephorus sp). Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa uji organoleptik dengan mempergunakan uji afektif sebagai bentuk uji kesukaan panelis terhadap respon produk yang di uji dengan skala hedonik yang ditransformasikan ke skala numerik. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan 3 perlakuan dan di uji 30 orang panelis, membuktikan ada perbedaan tingkat kesukaan panelis terhadap mutu ikan yang diberikan perlakuan. Setelah dilakukan uji hedonik maka diperoleh hasil bahwa perebusan yang paling efektif dan efisien merupakan perlakuan dengan berdurasi 5 menit
References
Astawan, M.W., dan Astawan M. 1989. Teknologi Pengolahan Pangan Hewani Tepat Guna. Akademika Pressindo: Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2015. Daftar Komposisi Zata Gizi Pangan Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Hadiwiyoto, S.2012 Hubungan Keadaan Kimiawi dan Mikrobiologik Ikan Pindang Naya Pada Penyimpanan Suhu Kamar Dengan Sifat Organoleptiknya. Agritech Volume 15 Nomor 1.,2,3. dari http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/15123951923.pdf. Diakses tanggal 11 Desember 2012.
Heruwati , 2002. Pengolahan Ikan Secara Tradisional Prospek Dan Peluang Pengembangan. Jurnal.
Isnanto, T. 2012. Pembuatan Opak Dengan Penambahan Ikan Teri (stolephorus spp) kaya protein. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Lestary, M. 2007. Pemanfaatan Biji Picung (pangium Edule Reinw.) dan kitosan sebagai Alternatif Pengganti Formalin pada proses Pengawetan ikan cucut (Charcharimus sp.) Asin di Muara Angke, Jakarta Utara. Dari http://repositoryy.ipb.ac.id/bitstream/handle/1223456789/48567/Co7mle.pdf?.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor selatan Hlm. 221-236.
Oihuwutun, M.K., Elisabeth C.O., Cawalinya L.H., 2017. Peningkatan Kualitas Ikan Teri Kering di Desa Sarazan kecamatan kei kecil Kabupaten Maluku Utara. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat [online]. 3 (2), 150- 156.
Pinem, M.D., 2004. Rancang Bangun Alat Pengeringan Ikan Teri Kapasitas 12 kg/jam., Jurnal Teknik SITREMATIKA [online],3(3), 249-253.
Rochima, E. 2005. Pengaruh Fermentasi Garam Terhadap Karakteristik Jambal Roti. Jurnal Buletin Teknologi Hasil Perikanan. Volume Vlll Nomor 2 tahun 2005.
Rinto Arafah, E. Utama, B. Susila. 2009. Kajian Keamanan Pangan (formalin Garam Dan Mikrobia) Pada Ikan Sepat Asin Produksi Indralaya. Jurnal Pembangunan Manusia. Volume 8 Nomor 2 Tahun 2009. Diakses dari 40 http://balitbangnovda.sumselprov.go.id/data/download/20100414130927.p df. Tanggal 11 Desember 2012.
Rahmani, Yunianta, Martati, E. 2007. Pengaruh Metode Peggaraman Basah Terhadap Karakteristik Ikan Asin Gabus (Ophiocephalus Striatus). Jurnal Teknologi Pertanian. Volume 8 Nomor 3 ( Desember 2007)
Sofiyanto. 2001. Penggunaan Berbagai Jenis Bahan Kemasan Dalam Mempertahankan Mutu Ikan Asin Patin ( Pangasius Hypophthalmus) Selama Penyimpanan.
Saanin H. 1984.Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jakarta: Bina Cipta Tuyu, A. 2014. Studi Lama Pengeringan Ikan Selar (selaroises sp) Asin Dihubungkan Dengan Kadar Air Dan Nilai Organoleptik.
Widiastuty. 2008. Analisis Mutu Ikan Tuna Selama Proses Tangkap pada Perbedaan Preparasi dan waktu penyimpanan. Jurnal IPB. Bogor.